SAMARINDA, HABAR SAMARINDA BARU – Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Kota Samarinda masih menunggu arahan pusat. Sembari menunggu hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) telah melakukan berbagai persiapan dengan melaksanakan simulasi di sejumlah puskesmas.
Program nasional ini digagas sejak masa pemerintahan Presiden Prabowo dan diperuntukkan bagi masyarakat yang berulang tahun.
Namun, di lapangan, masih ada kendala berupa kekhawatiran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya, meskipun layanan tersebut diberikan secara gratis.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar menyampaikan, program ini sejatinya membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Namun, perlu diiringi dengan kesiapan yang matang dalam pelaksanaannya.
“Ya, kita tunggu saja program-program yang dilandasi dengan niat baik. Insya Allah, punya manfaat kepada masyarakat. Tapi memang ada tantangan, misalnya masyarakat takut sebelum atau sesudah diperiksa, seperti takut mengetahui sakitnya dan mempertanyakan tindak lanjutnya,” ujar Anhar.
Ia menambahkan bahwa pemerintah harus memastikan adanya tindak lanjut setelah pemeriksaan, terutama terkait pengobatan, yang dapat diakses melalui BPJS Kesehatan.
“Konsekuensinya, ketika habis pemeriksaan dan penyakitnya diketahui, harus ada tindak lanjut, seperti pengobatan. Kalau pemeriksaan gratis, pasti ada kendala, karena tidak semua masyarakat mau periksa. Ada juga yang takut ketahuan penyakitnya,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Samarinda lainnya, Ismail Latisi menekankan pentingnya sosialisasi yang masif dan tepat sasaran agar program ini dapat diterima oleh masyarakat tanpa prasangka negatif.
“Memang mungkin banyak yang takut periksa meski gratis, tapi yang penting dari dinas terkait harus sosialisasi yang masif dan tepat sasaran,” ujar Ismail.
Oleh sebab itu, kata Ismail, masyarakat dengan senang hati mengikuti program ini apabila memahami bahwa kebijakan tersebut tidak merugikan mereka.
“Jika dilakukan dengan niat baik dan pemerintah menjelaskan maksud dari kebijakan ini, insyaAllah masyarakat akan mendukung. Tinggal sosialisasinya saja lagi yang perlu dimasifkan,” tutupnya.
sumber : tribunnews